Kritik dan esai cerpen "Setan Banteng" Karya Seno Gumira

Kritik dan esai cerpen "Setan Banteng" Karya Seno Gumira


       Seno Gumira merupakan seorang penulis sekaligus wartawan yang sudah menerbitkan beberapa karya sastra dalam bentuk novel cerpen, sajak, dan esai. Beliau lahir di Boston pada tanggal 19 Juni 1958. Penghargaan terhadap hasil karya karya nya sudah banyak diterima. Seno gumira tidak mau bila disebut sebagai seorang sastrawan dan beliau pernah menolak pemberian penghargaan kesustraan yang diberikan oleh Akmad bakrie awards pada tahun 2012. Seno gumira telah banyak  mengemukakan karya-karyanya yang bertemakan sosial dan politik bahkan ada pula yang menggambarkan tentang realitas sosial dalam masyarakat. 

        Cerpen yang berjudul "Setan Banteng" merupakan salah satu cerpen karya Seno Gumira. Dalam cerpen "Setan Banteng" menceritakan tentang kehidupan anak-anak di lingkungan sekolah yang memiliki berbagai karakter setiap individu. Kata banteng digunakan untuk melambangkan sifat seorang anak yang pemberani. Cerpen tersebut mengajarkan betapa pentingnya mendidik dan mengarahkan sikap dan tingkah laku pada kalangan anak-anak mengenai pemahaman berperilaku yang baik sebagai seorang anak janganlah berbuat semaunya sendiri dan mengakibatkan kerugian dalam cerpen setan banteng menceritakan seorang anak yang sedang bertingkah seperti layaknya anak yang kerasukan setan banteng. Setiap anak memiliki berbagai karakter yang berbeda-beda maka dari itu masa anak-anak masih perlu membutuhkan bimbingan dari orang tua apabila di sekolah maka yang menjadi orangtua mereka adalah guru yang berperan penting dalam membimbing dan mengajarkan anak menjadi anak yang memiliki perilaku yang baik. 

        Apabila dikaitkan dengan masalah yang terjadi saat ini banyak sekali masalah yang disebabkan oleh pelajar mulai dari anak yang berani kepada guru, merusak fasilitas sekolah, tawuran, dan yang sering terjadi yaitu aksi bullying Antar pelajar yang beriso sangat fatal pada mental anak jika anak tidak memiliki perilaku yang baik maka anak tersebut bisa melakukan aksi bullying pada sesama temannya. 

        Dalam cerpen "Setan Banteng" karya Seno gumira menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan kata-kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun pembaca tidak hanya membaca satu kali melainkan berulang kali untuk memahami makna yang ada di dalam cerpen tersebut. Penyair sangat unik dalam menggambarkan sosok banteng dengan melibatkan perilaku yang dimiliki anak-anak pada umumnya sehingga pembaca akan tertarik untuk membaca cerpen tersebut. Penyair juga pandai dalam memilih judul sangat unik yang tidak banyak digunakan oleh yang lainnya. 

Komentar