Kritik dan esai puisi "Sajak Palsu" karya Agus Sarjono

Kritik dan esai puisi "Sajak Palsu" karya Agus  Sarjono

Agus sardjono lahir di Bandung pada tanggal 27 juli 1962. Beliau menyelesaikan studi pendidikan pada jurusan bahasa dan sastra Indonesia IKIP Bandung dan kajian sastra fakultas ilmu budaya UI. Beliau menulis sajak cerpen essay dan puisi. Iya semasa menjadi mahasiswa beliau selalu aktif ikut dalam berbagai kegiatan. Agus merupakan seorang ketua dari dewan kesenian Jakarta pada periode 2013 hingga 2006. 

Puisi yang berjudul "Sajak Palsu" merupakan salah satu karya dari Agus sarjono yang menceritakan tentang kehidupan suatu negara yang penuh kebohongan atau kepalsuan diceritakan dalam puisi yang berjudul "Sajak Palsu" sebuah sekolah atau instansi pendidikan tempat kerja suatu lembaga pemerintahan yang didalamnya penuh dilakukan dengan kepalsuan. Semua kegiatan yang dilakukan hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan kepentingan masyarakat. Puisi ini banyak menggunakan kata yang diulang-ulang yaitu kata palsu yang berarti mempertegas untuk menyampaikan maknanya. 

Dalam puisi yang berjudul "Sajak Palsu" karya Agus Sarjono menggunakan bentuk yang berbeda dari puisi-puisi pada umumnya puisi sajak palsu terlihat seperti sebuah karangan cerita dan tidak berubah bait yang terpisah-pisah seperti halnya puisi yang lainnya. Puisi sajak palsu bermakna tentang kepalsuan di suatu negara yang sudah menjadi tragedi atau mendarah daging di suatu negara. Penyair menyampaikan pemikiran dengan bentuk puisi yang sangat tegas untuk menyindir kepada para pembohong yang hidup dalam kepalsuan. 

Kritik dan esai dari puisi yang berjudul "Sajak Palsu" karya Agus Sarjono tentang suatu negara yang hidup dalam kepalsuan di dalam suatu instansi pendidikan tempat kerja bahkan hingga lembaga pemerintahan yang menggunakan kepalsuan untuk dasar kepentingan pribadi. Penyair mengajak pembaca untuk memahami tentang kepalsuan yang ada dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan bahasa yang penuh dengan makna. Amanat dari puisi sajak palsu karya Agus Sarjono yaitu masyarakat berharap kepada para pembawa kepalsuan di suatu negara segera bertobat untuk menuju jalan kejujuran sehingga mendapatkan hasil yang baik dan tidak menghancurkan suatu negara tersebut. Penyair sangat unik dan menarik dalam pemilihan kata sehingga pembaca sangat tertarik untuk membacanya secara berulang-ulang meskipun pada puisi tersebut tidak ada bait yang terpisah-pisah. 

Komentar